Minggu, 21 September 2008

dibalik kelam

menelisik dan bermain dengan waktu yang menggelitik hati
lantunkan puisi cinta
entah untuk siapa

ah...
angin malam berhembus
semilir kehadiran cinta menggugah jiwa
meletupkan rasa yang selama ini terpendam dalam kalbu

hati merintih...
jiwa merana...
ketika kau tasbihkan cintamu bukan untukku

aku tertegun...
aku terjungkal...
aku terluka...
kau dengan indahmu tinggalkanku

dengar sayang...dengarkan
pujianku yang menggema seantero jagad raya
tak cukupkah itu...
jika tidak...
akan kucukupkan kisah ini untukmu selamanya
meskipun kau ingin kembali untukku.